Konsep Undian dalam Tafsir Rafiq Yunus Al Mishri (Qs. Ash-Shoffat : 141)
DOI:
https://doi.org/10.54604/mbz.v11i1.55Keywords:
Qur’ah, UndianAbstract
Permasalahan ekonomi yang tengah terjadi di masa sekarang ini, menjadikan alquran dan sunnah sebagai rujukan atas kesamaan yang pernah terjadi di masa lampau. Sebagaimana telah tersurat dalam al quran surah ash-shoffat ayat 141 yang mengabarkan kepada setiap insan bahwa salah satu kebiasaan umat terdahulu dalam mengambil keputusan adalah dengan cara mengundi. Untuk menjelaskan pengertian Undian (Qur’ah) dalam perspektif Al Qur’an dan Al Hadis, kemudian dipadukan dengan pandangan para ahli tafsir terhadap ayat-ayat yang terkandung dalam alquran dan hadis. Penulis menguraikan tafsir terhadap nash ayat alquran surah ash-shoffat ayat 141 yang merujuk pada tafsir yang diuraikan oleh Rafiq al-Mishri, dan di dukung dengan tafsir alquran dan hadis-hadis lainnya. Undian ialah upaya memilih sebagian pilihan dari keseluruhan pilihan yang ada dan itu memiliki kemungkinan yang sama besarnya untuk terpilih. Praktek Undian sudah dijelaskan dalam firman Allah SWT semenjak zaman nabi Yunus yaitu pada Surah Ash-shoffat ayat 141, Ali Imran ayat 44. Penerapan undian yang disebut Qur’ah pada masa rasulullah telah di tetapkan pada tiga kondisi yaitu : Sumpah dalam Pernikahan, Pembagian dan Pembebasan. Pada dasarnya mengundi itu boleh, ketika ada kesamaan dan keseimbangan, dan tidak mungkin dibagikan secara merata atau proporsional, menghindari tuduhan, atau menjatuhkan pilihan hati, menghindari dendam dan sakit hati, dan meyerahkan keputusan dan taqdir Allah Azza wajalla. Dan mengundi tidak boleh masuk dalam. hal perjudian dan yang diharamkan. Undian di masa kini bukanlah sebuah barang baru dalam pergulatan ekonomi, banyak pelaku bisnis telah mempraktekkan undian ini dengan berbagai bentuk baik dengan mencari konsumen secara serentak dalam satu waktu, berkepanjangan maupun mengumpulkan nasabah sebanyak-banyaknya dalam perbankan. Undian juga yang asal hukumnya boleh sehingga bisa menjadi halal dan tak bisa dihindarkan juga mengarah kepada perjudian yang pada hukumnya sudah ditegaskan dalam Alqur’an itu sangat di haramkan.
References
Aibak, K. (2006). Kajian Fiqih Kontemporer. Elkaf.
Aibak, K. (2017). KAJIAN FIKIH KONTEMPORER: SEBUAH REKONSTRUKSI AWAL. Ahkam: Jurnal Hukum Islam, 2(1). https://doi.org/10.21274/ahkam.2014.2.1.50-60
Al-Mishri, R. Y. (2013). At-tafsirul Iqtishadi lil Qur’anil Kariim. At-Tab’atul Ulaa.
Al-Qurthubi, I. (1981). Tafsir Al Qurthubi Jilid 18. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9).
Beberapa Hukum Berkaitan Dengan Undian - Darus Salaf : Kajian Islam Berdasarkan Al-Qur’an dan Assunnah. (n.d.). Retrieved February 23, 2021, from https://darussalaf.or.id/beberapa-hukum-berkaitan-dengan-undian/
Jafar, W. A. (2019). Undian Berhadiah Alfamart di Kota Bengkulu dalam Perspektif Ekonomi Syari�ah. Al-Istinbath : Jurnal Hukum Islam, 4(1). https://doi.org/10.29240/jhi.v4i1.634
Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Kuwait. (1983). Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah Jilid 33. Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Kuwait.
Shahih Bukhari 580. (n.d.). Retrieved January 12, 2022, from https://carihadis.com/Shahih_Bukhari/580
UU No. 22 Tahun 1954 tentang Undian [JDIH BPK RI]. (n.d.). Retrieved January 12, 2022, from https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/50408/uu-no-22-tahun-1954
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Dalmaisyah Gea

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

