Inteligensia
https://journal.iaintakengon.ac.id/index.php/itg
<p>Inteligensia: Jurnal Studi Keislaman is an open access peer-reviewed research journal published by the Institute for Community Service (PPs-IAIN Takengon). Inteligensia provides a platform that welcomes and recognizes original empirical research papers on Jurnal Pemikiran Pendidikan written by researchers, academics, professionals and practitioners from around the world.</p>IAIN Takengonen-USInteligensia2548-7345MANAJEMEN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU STANDAR PROSES PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA SE-KABUPATEN GAYO LUES
https://journal.iaintakengon.ac.id/index.php/itg/article/view/384
<p><em>Dalam upaya peningkatan kompetensi pembelajaran guru yang berpusat pada peserta didik di sekolah, kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi memiliki peranan yang penting, coaching adalah gaya pembinaan dengan cara berkomunikasi yang lebih banyak mendengar secara aktif serta bertanya untuk menggali informasi lebih banyak terutama pada guru PAI yang ada di SMA Kabupaten Gayo Lues. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui implementasi, faktor dukungan dan tantangan pada teknik coaching pada supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi guru PAI yang berpusat pada peserta didik di SMA Kabupaten Gayo Lues. Dalam penulisan tesis ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode field research dan mengumpulkan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Responden pada penelitian ini terdiri dari 4 (empat) orang Kepala Sekolah dan 4 (empat) orang guru PAI.Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi teknik coaching pada supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi guru PAI yang berpusat pada peserta didik di SMA Kabupaten Gayo Lues dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas dan juga beberapa guru senior yang di berikan tugas oleh kepala sekolah. Pelaksanaan teknik coaching pada supervisi akademik meliputi Perencanaan Supervisi sebagai langkah awal yang dilakukan, kemudian Pelaksanaan Supervisi dimana pelaksanan supervisi, ada Pembina dan ada yang di bina. Dalam pelaksanaan supervisi, supervisor menggunakan dua teknik yaitu teknik individu dan teknik kelompok. Untuk melihat perkembangan dan progress supervisi selama ini kepala sekolah melakukukan evaluasi supervisi sebagai bahan untuk tindak lanjut kedepannya. Faktor yang mendukung dalam peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam meningkatkan profesinalitas guru di SMA Kabupaten Gayo Lues adalah adanya kualitas SDM atau guru yang melaksanakan tugasnya dengan baik. Selanjutnya seorang guru yang memiliki sikap komitmen untuk selalu mengembangkan kompetensinya, dan selanjutnya yaitu IT, semangat professionalitas dalam bekerja, dan kompetensinya dalam bekerja ini akan bisa mencapai tujuan, visi dan misi dengan baik. Faktor penghambat adalah seorang guru yang susah menerima arahan, pendapat, dan koreksi dari kepala sekolah atau orang lain. Selanjutnya adalah IT, kadang ada guru yang tidak terlalu paham mengoperasikan IT ini jadi guru harus berusaha dan sadar untuk belajar tentang IT tersebut guna memenuhi kompetensi guru. </em></p>Arifin Azis Muali
Copyright (c) 2024
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-03-312024-03-319111310.54604/itg.v9i1.384MODEL MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
https://journal.iaintakengon.ac.id/index.php/itg/article/view/385
<p><em>Latar belakang penelitian ini adalah adanya fleksibilitas pemahaman ideologi Salafi yang terjadi dilapangan. Seperti adanya kepemimpinan perempuan, hormat bendera, dan pemajangan lambang negara. Sehingga perlu adanya identifikasi thariqah pendidikan Salafi dengan melihat model manajemen pada sekolah Salafi di Aceh Tengah. Jenis penelitiannya adalah kualitatif/ naturalistik deskriptif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data kemudian dianalisis secara berkesinambungan melalui pengumpulan data, mengklasifikasi data, mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model manajemen pendidikan Islam di Yayasan An-Najah Ihya As-Sunnah dapat diklasifikasikan sebagai model manajemen pendidikan Islam formal yang menekankan struktur organisasi hierarkis. Nilai inti pendidikannya adalah nilai akidah, fiqih, adab dan akhlak. (1) Konsep pendidikan Salafi di Yayasan An-Najah Ihya As-Sunnah didasarkan pada manhaj Salafi. (2) Tujuan utama perencanaannya adalah menciptakan individu yang memahami dan mempraktikkan Islam sesuai dengan sunnah. (3) Pengorganisasi pendidikan mencakup pemilihan pemimpin yang komitmen terhadap manhaj Salafi, manajemen sumber daya keuangan, dan kurikulum sesuai manhaj Salafi. Mematuhi regulasi pendidikan yang berlaku di Aceh Tengah. (4) Kepemimpinannya harus memahami manhaj Salafi, menjadi teladan dalam ibadah dan adab akhlak, serta memiliki visi jangka panjang. Pemimpinan perempuan dipertimbangkan apabila darurat dan keterbatasan SDM. (5) Pengawasan mencakup evaluasi dan pemantauan implementasi kurikulum, praktik ibadah, dan adab. Pengawasan juga dilakukan dalam pengajaran, komitmen staf, praktik ibadah, dan adab akhlak. Berdasarkan hasil penelitian maka direkomendasikan kepada ketua yayasan untuk lebih inklusif dalam sosialisasi kegiatan-kegiatan internal dan eksternal. Memperhatikan peran aktif masyarakat dan wali murid untuk berkolaborasi meningkatkan pendidikan di lingkungan yayasan An-Najah. </em></p>Dadan Ramdhani
Copyright (c) 2024
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-03-312024-03-3191142610.54604/itg.v9i1.385EKSISTENSI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM ADAT DAN BUDAYA MASYARAKAT GAYO DI ERA NEW NORMAL
https://journal.iaintakengon.ac.id/index.php/itg/article/view/386
<p><em>Gayo mempunyai tuntunan adat yang mengatur masyarakat untuk memiliki nilai-nilai pendidikan islam. Seyogyanya Masyarakat Gayo mengaplikasikan pedoman ini untuk mempertahankan eskitensi dan memproleh kesejahteraannya. Yang menjadi rumusan masalah yaitu: a) Bagaimana nilai-nilai pendidikan Islam dalam Adat dan Budaya Gayo di Desa Buntul Peteri. b) bagaimana eksitensi penerapan Adat dan Budaya Gayo di era new normal dalam nilai-nilai pendidikan Islam di Desa Buntul Peteri. c) Apa saja faktor pendukung dan penghambat penerepan Adat dan Budaya Gayo di era new normal dalam nilai-nilai pendidikan Islam di Desa Buntul Peteri. dari ketiga rumusan permasalahan tersebut di lakukan penelitian, dengan menggunakan, metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari hasil penelitain tersebut di temukan bahwa: 1) nilai-nilai pendidikan Islam dalam Adat dan Budaya Gayo itu ada sembilan nilai yang di terapkan di dalam Masyarakat yaitu:1 mukemel (rasa malu), 2 Tertib (Tertib), 3 Setie (setia) ,4 Semayang/Gemasih (kasih sayang), 5 Mutentu (berdaya guna /kerja keras), 6 Amanah (Amanah),7 Genap Mupakat (Musyawarah), 8 Alang Tulung Berat Bebantu (Tolong menolong ), 9 Besikekemelen (Rasa malu/harga diri). Penerapan nilai-nilai Budaya Gayo di dalam Masyarakat Desa Buntul Peteri Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah. Prinsip dan nilai luhur dimaksudkan sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan Masyarakat Gayo karena penyangkut harkat, martabat, harga diri, serta menjadi acuan atau pedoman hidup dan kehidupan bermasyarakat serta sebagai ciri maupun karakter bagi Urang Gayo. Melemahnya nilai-nilai pendidikan islam dalam adat dan budaya di dalam masyarakat desa buntul peteri ada dua faktor yaitu:1. Faktor dari Dalam (Internal) Perubahan Jumlah Penduduk , Adanya Penemuan Baru. Pertentangan atau Konflik, Adanya perselisihan dapat dianggap sebagai perbedaan kepentingan yang dimiliki oleh masing-masing kelompok masyarakat. Revolusi atau Pemberontakan.2. Faktor dari Luar (Eksternal), Bencana Alam atau Lingkungan Fisik. Bencana alam tidak jarang memaksa masyarakat yang tinggal di suatu daerah untuk mencari tempat barunya. Pengaruh Budaya Masyarakat Lain. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Dalam kehidupan masyarakat, Kurangnya Interaksi dengan Masyarakat Lain Salah satu faktor penghambat perubahan sosial yaitu kurangnya interaksi antar masyarakat. Masyarakat Bersikap Tradisional Beberapa kelompok masyarakat masih memegang adat istiadat kuat dalam lingkungan. Pendidikan Rendah Faktor lain yaitu cara pandang dan pola pikir masyarakat yang bersifat sederhana. Prasangka Buruk terhadap Budaya Asing, Hambatan Ideologi Masyarakat tradisional, Kehidupan Masyarakat yang Terasing. Akhlak dalam budaya gayo, disebabkan oleh berbagai sebab, apakah itu dikarenakan perkembangan zaman dan lain sebagainya, bahkan masyarakat gayo sendiri juga menjadi sebab tidak terlaksananya kebudayaan Gayo. Pada dasarnya ada dua yang membuat nilai-nilai Budaya dan hukum Adat melemah. </em></p>Kalimah Murni
Copyright (c) 2024
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-03-312024-03-3191273610.54604/itg.v9i1.386ANALISIS KINERJA KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI DALAM TATA KELOLA MADRASAH PASCA PANDEMI DI KABUPATEN BENER MERIAH
https://journal.iaintakengon.ac.id/index.php/itg/article/view/388
<p><em>Penelitian ini tentang Analisis Kinerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri Dalam Tata Kelola Madrasah Pasca Pandemi Di Kabupaten Bener Meriah yang dilatarbelakangi oleh beberapa pola kinerja Kepala Madrasah laki-laki dan perempuan yang mengalami perubahan pasca pandemi Covid 19 yang memberikan beberapa pengaruh terhadap hasil pembelajaran siswa di Mandrasah Ibtidaiyah Negeri di Kabupaten Bener Meriah. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja Kepala Madrasah, peran dan faktor penghambat yang dialami oleh kepala Madrasah dalam tata kelola Madrasah pelaksaan pembelajaran pasca pandemi. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif sebagai acuan untuk mendapatkan sumber data secara nyata. Teknik pengumpula data dilakukan melalui wawancara (interview) dengan membuat instrumen daftar pertanyaan serta foto bukti dokumentasi sebagai pendukung dalam penelitian agar mendapatkan data secara mendalam. Berdasarkan hasil dari penelitian ini : 1. Kinerja kepala Madrasah perempuan dan laki-laki dalam pengembangan madrasah dengan menerapkan kurikulum merdeka dan melakukan kegiatan pembiasaan. Sedangkan pelaksanaan tugas manajerial dengan memberikan motivasi dan kedisiplinan, melakukan inovasi dan pengembangan kewirausahaan serta melakukan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan 2. Peran Kepala Madrasah sebagai edukator, administrator, motivator dan supervisor 3. Sedangkan, hambatan dalam hal melakukan proses pembelajaran serta tata kelola Madrasah pasca pandemi, selain itu kendala di hadapi hampir seluruh Madrasah ialah harus memulai materi pembelajaran mengulang kembali dengan alasannya banyak siswa yang belum memahami pembelajaran yang dilakukan melalui daring (online). Bukan hanya itu saja yang menjadi penghambat kinerja kepala Madrasah akan tetapi, keterbatasan Hp android, jaringan yang tidak stabil serta keterbatasan guru dalam menguasai teknologi terbaru. </em></p>Jarniati JARNIATIIhsan Harun
Copyright (c) 2024
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-03-312024-03-3191374410.54604/itg.v9i1.388ANALISIS PERAN SERTA STAKEHOLDER DALAM MEWUJUDKAN KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KABUPATEN GAYO LUES
https://journal.iaintakengon.ac.id/index.php/itg/article/view/389
<p><em>Program pendidikan di sekolah perlu memberikan wawasan yang luas pada peserta didik tentang kekhususan yang ada di lingkungannya, salah satunya dengan memasukkan mata pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran muatan lokal harus memuat karakteristik budaya lokal, keterampilan, nilai-nilai luhur budaya setempat dan mengangkat permasalahan sosial dan lingkungan yang pada akhirnya mampu membekali siswa dengan keterampilan dasar sebagai bekal dalam kehidupan (life skill). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran serta stakeholder dan kendala stakeholder dalam mewujudkan kurikulum Muatan Lokal di Kabupaten Gayo Lues. Dalam penulisan tesis ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode field research dan mengumpulkan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan peran serta stakeholder dalam mewujudkan kurikulum Muatan Lokal di Kabupaten Gayo Lues mempunyai keterbatasan yaitu hanya sebatas mensosialisasikan seperti yang dilakukan oleh Kepala Cabang Dinas Wilayah Gayo Lues dan pengawas sekolah untuk mengawasi berjalannya kurikulum Muatan Lokal di sekolah, sedangkan sekolah melalui Kepala sekolah melakukan perannya untuk menyediakan sumber belajar, tenaga pengajar, dan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses belajar mengajar. Kendala stakeholder dalam mewujudkan kurikulum Muatan Lokal di Kabupaten Gayo Lues meliputi masih ada guru dan kepala sekolah yang kurang pro aktif dalam mewujudkan kurikulum muatan, begitu juga dengan sumber belajar yang belum memadai, perhatian pemerintah kurang, serta jam pelajaran guru dalam mengajarkan mapel muatan lokal tidak terbaca di dapodik atau belum. Adapun solusi yang ditawarkan dalam mewujudkan kurikulum muatan lokal dengan mengajak semua stakeholder untuk bekerjasama dalam menjalankan program ini, dan juga menyiapkan sumber daya, fasilitas yang lengkap dan mengajukan ke pihak terkait supaya mata pelajaran muatan lokal diakui dan terbaca di dapodik. </em></p>Khairani Hanum
Copyright (c) 2024
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-03-312024-03-3191455510.54604/itg.v9i1.389PERSEPSI KEPALA RUMAH TANGGA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK PEREMPUAN DI KABUPATEN ACEH TENGAH
https://journal.iaintakengon.ac.id/index.php/itg/article/view/390
<p><em>Kepala rumah tangga merupakan orang yang bertanggung jawab dalam keluarga termasuk pendidikan terhadap anak perempuan. Namun pendidikan anak perempuan sering dipandang sebelah mata, oleh karena itu pendidikan untuk anak perempuan perlu diperhatikan terutama persepesi kepala rumah tangga terhadap pendidikan anak perempuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat persepsi kepala rumah tangga, faktor penyebab persepsi dan dampak persepsi pada pendidikan anak perempuan di Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini adalah kualitatif deskriptif (field research) dan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yakni studi atau kajian mendalam terhadap informan dalam waktu tertentu yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang utuh dan mendalam. Penelitian dilaksanakan di kampung Keramat Mupakat kecamatan Bebesen daerah perkotaan dan kampung Owaq kecamatan Linge daerah perdesaan. Sumber data primer penelitian ini adalah data-data yang diperoleh dari informan melalui observasi wawancara mendalam dengan masyarakat setempat sebanyak 20 orang yang memiliki anak perempuan dan anak laki-laki, serta sumber data sekunder yang diperoleh dari dokumen dan sumber data lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kepala rumah tangga terhadap pendidikan anak perempuan di kabupaten Aceh Tengah dari 20 responden yang memiliki persepsi mendukung pendidikan anak perempuan sebanyak 12 reponden yang berpendapat mendukung pendidikan anak perempuan karena perempuan dan laki-laki sama untuk hak pendidikan oleh karena itu tidak boleh dibedakan. Kemudian 8 responden lebih memprioritaskan pendidikan anak laki-laki karena anak laki-laki sebagai penerus keturunan (patrienal) dan akan menjadi kepala rumah tangga oleh karena itu menurut responden pendidikan anak laki-laki diutamakan. Faktor penyebab persepsi tersebut karena lingkungan kemudian pendidikan terkahir responden, pengalaman bekerja, faktor ekonomi dan pendidikan orang tua sebelumnya. Dampak persepsi mendukung anak perempuan yaitu anak perempuannya didukung menempuh pendidikan dari SMA hingga S2 dan dekat dengan orang tuanya. Faktor penyebab persepsi tersebut karena budaya, tempat tinggal/ lingkungan. Dampaknya terhadap pendidikan anak perempuan yaitu kurang mendukung pendidikan anak perempuannya dan pendidikan anak perempuannya hanya sampai SMP dan SMA. </em></p>IstiqamahAbdussyukurIzzaturrusuli
Copyright (c) 2024
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-03-312024-03-3191567010.54604/itg.v9i1.390EFEKTIVITAS PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING
https://journal.iaintakengon.ac.id/index.php/itg/article/view/392
<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dari berbagai penelitian yang sudah dilakukan didapatkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar. Namun yang menjadi pertanyaan adalah sejauh mana penggunaan model PBL dalam meningkatkan hasil belajar dan pada mata pelajaran apa penggunaan model Problem Based Learning efektif meningkatkan hasil belajar. </em><em>Penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi dokumen atas hasil-hasil penelitian sebelumnya. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menelusuri jurnal yang sudah terbit melalui goggle cendekia dengan kata kunci yang digunakan dalam penelusuran yaitu penerapan problem based learning dan peningkatan hasil belajar. Terdapat 15 hasil penelitian yang relevan untuk dianalisis lebih lanjut. Analisis menggunakan metode perbandingan untuk menemukan dan menentukan pengaruh penerapan model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar berbasis riset, selisih skor sebelum dan sesudah tindakan sebagai penentu besarnya peningkatan, kemudian dibagi dengan skor sebelum tindakan (dalam bentuk persentase) untuk menentukan besarnya pengaruh tindakan pembelajaran terhadap hasil belajar. Dari sajian data yang ditemukan dapat dilihat bahwa Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif, sikap sosial serta keterampilan peserta didik dengan menerapkan model PBL lebih baik daripada pembelajaran secara konvensional. Model pembelajaran problem based learning berpengaruh terbesar terdapat pada penerapan model problem based learning bagi peserta didik SLTA dengan gain sebesar 52,55 atau 253%, selanjutnya pada peserta didik SLTP dengan gain 49,77 atau 196% dan pada urutan ketiga terjadi peningkatan sebesar 46,5 atau 131% gainnya pada peserta didik pada perguruan tinggi atau universitas.</em></p>Nurul AiniAnsorRahmad Hidayat Siregar
Copyright (c) 2024
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-03-312024-03-3191799010.54604/itg.v9i1.392